Lebaran Saatnya Berbagi Maaf dan Menjadi Ahli Surga


Lebaran Saatnya Berbagi Maaf dan Menjadi Ahli Surga

Umat Islam diseluruh penjuru dunia telah usai melaksanakan puasa Ramadhan yakni selama 30 hari lamanya. Selama 30 hari umat islam berjuang melawan dan mengendalikan hawa nafsu baik nafsu batiniyah maupun lahiriyah, serta memperbanyak melakukan kebaikan, meningkatkan kuantitas dan kualitas ibadah yang tak lain tujuan akhirnya adalah TAQWA. 

Makanan Khas Lebaran
Source: Google
Tepat pada Tanggal 1 Syawal umat Islam merayakan hari kemenangan mereka yakni Idul Fitri atau di Indonesia lebih dikenal dengan Lebaran. Lebaran merupakan momentum dimana sebagaian besar masyarakat pulang kampung (mudik) untuk berkumpul bersama keluarga dengan aneka hidangan khas seperti ketupat, oper ayam, lontong serta aneka Kue. Selama perayaan, biasanya masyarakat berkunjung ke rumah-rumah tetangga ataupun saudaranya untuk bersilaturahmi, yang dikenal dengan "halal bi-halal". Beberapa pejabat negara juga mengadakan open house bagi masyarakat yang ingin bersilaturahmi.


Momentum yang amat special ialah memonetum saat kita saling bersilaturahmi dan berbagi maaf, baik itu kepada orang tua, mertua, suami, istri, anak-anak, saudara-saudara serta tetangga. Lebaran memang sangat pas untuk saling berbagi maaf, terkadang kita takut atau malu untuk meminta maaf kepada orang yang pernah kita buat salah atau kita sakiti, tetapi saat lebaran rasa takut dan malu itu hilang yang ada adalah semangat untuk saling memberi maaf. Kenapa saling berbagi maaf itu sangat penting karena sifat saling memaafkan adalah sifatnya ahli surga sebagaimana kisah yang termaktub dalam Hadits Nabi Saw. 

Suatu ketika, Rasulullah SAW tengah berkumpul bersama sahabat di masjid Nabawi, tiba tiba beliau berucap “Sebentar lagi akan dapat seorang pemuda ahli surga” para sahabat saling bertatapan disana telah ada sahabat Abu Bakar, Umur, Usman dan sahabat lainnya. Maka sudah barang tentu yang dimaksud Rasulullah bukanlah sahabat yang ada bersamanya saat itu. Tak lama kemudian datanglah seorang pemuda sederhana dengan pakaian dan penampilan yang sederhana pula, wajah masih basah dengan air wudhu serta tangan kirinya menenteng sandal. Keesokan harinya, Rasullullah juga mengatakan hal yang sama, dan kemudian muncul juga seseorang yang sama dengan hari kemarin. Kejadian inipun berulang sampai 3 hari berturut-turut. Salah seorang Sahabat penasaran terhadap amalan apa yang biasa dilakukan oleh si Fulan sehingga Rasullullah pun 3x menyerukan bahwa ia adalah seorang yang dijamin masuk surga.

Singkat cerita sahabat ini pun berkunjung kerumah ahli surga tadi dengan dalih mengatakan bahwa dirinya saat itu sedang ada sedikit masalah dengan ayahnya dan berjanji tidak ingin menemui ayahnya sampai 3 hari kedepan dan kemudian meminta ijin untuk bisa menginap di rumah si ahli surga sampai 3 hari ke depan, dan ia pun mengijinkan Beliau begitu saja untuk menginap di rumahnya tanpa bertanya apaun lagi kepada Sahabat. Selama 3 hari itu Sahabat selalu meperhatikan setiap perbuatannya. Dan Beliaupun tidak menemukan suatu ibadah yang istimewa yang dilakukan oleh si ahli surga, sholat tahajud pun jarang dilakukan, kecuali selalu berdzikir ketika tidurnya terganggu di tengah malam dan kemudian mengubah posisi tidurnya, dan inipun dilakukannya setiap bangun tidur.

Setelah 3 hari Beliau menginap di rumah, sebelum berpamitan pulang akhirnya Sahabat  menceritakan semuanya kepadanya. bahwa sebenarnya Beliau sedang tidak bertengkar dengan ayahnya, dan keadaan baik-baik saja. Beliau juga bercerita bahwa Beliau melakukan ini semua karena ingin tahu ibadah khusus apa yang  lakukannya sehingga Rasullullah menjaminnya masuk surga dan Rasullullah katakan hal tersebut sampai 3x. Dan Beliau tidak mendapati si ahli surga melakukan ibadah khusus apapun selain dzikir tersebut. Lalu sahabat tadi bertanya amal apa yang engkau miliki sehingga Rasul SAW menyebutmu sebagai ahli surga?"

"Memang aku tidak mempunyai amalan yang istimewa yang membuatku berbeda dengan sahabat-sahabat yang lain. Namun, aku mempunyai satu kebiasaan. Setiap malam menjelang tidur aku tak pernah mengingat-ingat kesalahan kaum muslimin yang lainnya. Aku memaafkan dan mengikhlaskan kekeliruan-kekeliruan mereka padaku. Aku tak pernah menyimpan dendam kepada saudara-saudara muslim." Tercenganglah sahabat ini mendengar ungkapan tersebut. Ini dia jawabannya yang selama ini membuat dia penasaran. Ternyata inilah kunci yang membuat ia dikategorikan sebagai "Ahli Surga" Sederhana, namun ini hal yang sulit. Coba bayangkan saja, siapa yang gampang berlapang dada dan memaafkan ketika ada orang lain menyakitinya? Bukan hal yang mudah memaafkan orang yang sudah mendzalimi kita begitu saja. Namun inilah yang menjadi amal unggulan sahabat tersebut. Dan itu juga yang mengantarkannya menjadi "Ahli Surga".

Berbagi Maaf
Source: Google

Itulah sepenggal kisah tentang saling berbagi maaf di mana saling berbagi maaf dapat menjadikan kita ahli surga, semoga momentum lebaran ini dapat kita jadi wadah untuk saling bersilaturrahmi dan berbagi maaf, sehingga kita tercatat menjadi ahli surga.

Tulisan ini dibuat dalam rangka menjawab tantangan #nulisserempak Blogger Bengkulu (BoBe) tentang #lebarandibengkulu


Subscribe to receive free email updates:

10 Responses to "Lebaran Saatnya Berbagi Maaf dan Menjadi Ahli Surga"

  1. Berbagi Maaf hati lapang dan tentram plus dapat jadi ahli surga, masyaAllah

    ReplyDelete
  2. Saling memaafkan mempererat ukhuwah dan mendamaikan hati

    ReplyDelete
  3. Indahnya bersilaturahmi, sebab dapat memperpanjang umur dan memperbanyak rezeki

    ReplyDelete
    Replies
    1. iya bener bget ๐Ÿ‘๐Ÿ‘๐Ÿ‘๐Ÿ‘

      Delete
  4. inilah yang dirindukan ketika berlebaran. Bisa bertatapan daan berjabattangan dengan kerabat

    ReplyDelete

Terima Kasih Sudah Berkunjung dan Silakan Tinggalkan Jejak dengan Berkomentar di Sini. Semoga Bermanfaat !